• Menus
  • Sabtu, 27 Februari 2016

    Kecepatan Potong (Cutting Speed)

    Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang /waktu (m/menit atau feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin frais, kecepatan potong (CS) adalah keliling kali putaran atau π . d . n; di mana π adalah nilai konstansta 22/7= 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam satuan putaran/menit (rpm). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku (Tabel 6), maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/pisau. Dengan demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5VXcuoAV6uPQaoOP4PS3YeeDaXJtZU8FpUPWvY2QaT_KY7BzGP4byexur9Qj37j4gQ7JCcaFYcPofDMNeyWZqjW4kuak_ock0OGULveasq4yGVIY6lrsXZeuF4Tjj8c0hw4alaCf-g6A/s1600/
    Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi :
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ZZRW3QPjZEgfbkHSsXBmk6vcWnLl7j1KME1JEiCqSQ_G5wWJziuqq79FZqeq4ztDwR49P-a4jLmnn7wbF4YDtsnwGqTEKdbeQg-Kckdg6932ps2crVf_wFfPS1FzTc1vGLo0jM6ACmc/s1600/
    Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan rumus diatas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan (lihat tabel) yang hasil pembacaannya mendekati dengan angka hasil perhitungan.


    Tabel Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTbVKKhKbIWOoeOQqSQETSz_pVbHhgbKEacIr-mAbsmQfvHRhKcT0FV4sxheHHkJSZqhHG2Xg-Lsn6j06NAuFb2NaSvft1yrZrM29iKCd7RaSuuAhasBpKkK_Qt1T4yA0rpEOZo92tSu8/s400/

    Macam-Macam Pisau Frais

    Alat potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya bentuk pisau freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang beralur. Pada lubangnya tedapat alur untuk kedudukan pasak agar pisau freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis umumnya terbuat dari HSS, atau Karbida

    Cutter Mantel
    Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal
     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-TF1sTftQz_yqLVy31cslQw_DFTFRb0NsE84P4RJKhsUax9IFi5uoXhzo5RGWfEp_DQ2WYFemwTJ_i1lqpCUYkgV-eWWXwLr0bSIoMv5vwpk0No0YZdEF-nSU4Gmu_-VfnZzbwX04OQA/s1600/

    Cutter Alur Cutter
    Digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda lainnya.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrIL8AvxRcfGJDpe5XfmPiowK95plb-mvblw7AYb3-q5kAJue5OGHIfIUByjNKrRh_2zcvhmuMc48mc5PEDfhv9fM6IaorTKmnwGUzlCQ_JG2rt8rj37hUgz_tF5py0bP8W0sBBA5mJ7Y/s1600/
    Cutter Modul
    Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat roda-roda gigi.

     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6e3RKNa8I9kVlqWD12GT-BZwLOMM3kX9dbkNdPfHyXvJCluhg4-VJkXRoQ4funBDw8gfBKPgkdYv3l1tAoNq6z-nZL2WSbMCr35Y5RdBkoAvi32EwGys9yQ3BkTrPhlOLvUFN7BNaj7I/s1600/

    Cutter Radius Cekung
    Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIDhUKOk2rEaxD3QdHdct06Ma34p2gcCChCxl04E6t2ApwDGLGnPDNgUomeXW2QXJZjBNYQdHElS5ud6CUzEjW6L_1yGbquy-8qQDmufQjDLe85xXblhmYXqZREMwYLhTj7jKSqWb5rTY/s1600/

                Cutter Radius Cembung
    Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar (cembung)

     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuoDeb4jM-7RlRBd6mz2Tzfodpyl1dmyBlBFuybGTcDwBteHyzVDe71Tor6fBptWlRtqe2kS0Rh4lZ4biZnCCOynPrLCsS3JJE2RdVAl2Za_miobkHTbJZ2M_khNKptLXOLpK2okze7R4/s1600/

                Cutter Alur T

    Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya pada meja mesin frais.

     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGObB17ie8k2bDv-q4z0OfvpbKqvKqrlh7lKL8Puu4keXTK9i43XSt7duo0NMtNP0yM7oFwz9SYVm8mzoz3kdP1XjbfBJE-TnwKD4uuUmc29VgJJiQviRXmfJNcGQmkQTxMLqXp8gqPBw/s1600/

    Cutter Ekor Burung
    Cutter ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30º, 45º, 60º

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0G7DDqF1uJlFxuSFiBim1cTNgZC2Ag1slwP-jz_NyxJepG7UlMEdvywFCDDBTixiO-CgGkPJ-slkMJEicB07bEdLD-yyfYTkpi8HfdDGYQy8EmCqz_muSlr3Ginv19uzoF37qx-CPdPI/s1600/

    Cutter Endmill

    Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat dipasang pada mesin frais vertical.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrw7RBuunkbB0mOSJ1KWx6Hh7tKmu5XQOCVQTQS0kqyVbLvnORx4d2k6O_oKTJSuipVBW-76IM_clQh0mtQdmkfil_SkFr3rwfzQC8f4mFjJKSb9xcJBZy6klEIVLgTIc1zC570KuIopA/s1600/

    Kolet

    Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari (End Mill Cutter).

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv0Zdib-NAqwO8UN-0_IUDmVJhNASOQnEIo9huUVZJKgOFsejb_FwTGtWEQqv1H0eN5RbHMuVamzHhJssAAQ9JKFitzVwtIJC5zcxCyrQpUAj2egMNr7KTgPflFSEPpmfEWgusR_26WVA/s200/

    Sub Adaptor

    Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9OTyzcbAcJI0cVBRb17egHBiPAeya9pKLizT-6hw3vlLg4L1Wwkj1ZCtdtvsaCd24dKVt9aos7qpkdjJ3UG1qPb5PSZzIFB5TjeKjDucz-U3BOla-_yeM79WBT3CPXyiRn1DJoPnyTPo/s1600/

    Arbor

    Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan pemasangan ring arbornya. Arbor jenis ini biasanya digunakan untuk mesin frais horisontal saja. Alat ini ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya beralur untuk pasak. Bagian ujung berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir. Poros freis dilengkapi dengan cincin-cincin (collar) dan terpasang pada badang poros. Cincin ini berfungsi sebagai pengunci/pengikat pisau freis yang terpasang diantara cincin-cincin tersebut. U mumnya pisau freis yang terpasang berbentuk panjang dan ditengahnya berlubang dan beralur untuk pasak, misalnya Plain Mill Cutter , pisau freis roda gigi, atau yang lainnya.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNQw-wx3pEgl3o4RY6flSsMZwUixR8ChU_N8MhrglhE2N3XGYx0BfMPQ2oTYhyk4lbyUkc44N62FjOeYfI3t3ZHP6KDX1e1IfGu_qLlvMQmfm77kC-5RYuEx5XdZmovFTuAha3pK32Jfo/s1600/

    Kepala Lepas (Tail Stock)

     Kepala lepas digunakan untuk menyangga/menCenterkan benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnsvYUe2k7vmSf9IJkIH8uXv_B8vTGTpqycFiT6-NIckwokmb7QrssGwb74psaWHju-ocrL3h1FZ9UMIELaD5-zImXfiVzbqhUN-X0y0tQER-5UGod-34jh131RAIL3noFl5CnnWtjq50/s1600/

    Deviding Head (Kepala Pembagi)

    Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk segi beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbF6h5_TWGhwFdJ4pSKbvW5iT0qdmpYpEI7-850ZSjco1dD0EnG4sirRjq97Q7-kmpc3l7Trc1y-00MUpyfzVA7QXnEMltKkmjPotirMoXoM5Qf5hLHa7I6TaslkLMlTmTBqoezpShimw/s1600/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOR9_OJ9q9bem8H4hkdTaIE2LgNzFGFo1G81Xmw7ktt1eTE9vFR_Ickq8WS8ZL6QKc8d1PfdkirhVeg6m7ZI-egB_6_K5gmO75xgCb_w0vZygwqH9BU1rTqiCKxtiV3zTsyYegmgABRmw/s320/

    Alat ini sangat penting, khususnya diwaktu membuat suatu segi yang sama sisi pada suatu batang atau benda yang berbentuk bulat.atau yang lainnya (tidak harus bulat), misalnya segi 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya. Diadalam alat ini terdapat hubungan antara roda gigi cacing dengan poros ulir cacing. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya 40 buah. Jadi perbandingan putaran antara poros dengan roda cacing adalah 40 : 1, maksudnya apabila  poros diputar 40 kali putaran, maka roda gigi cacing akan berputar 1 kali. Dengan demikian bila poros ulir cacing diputar 1 kali, maka benda kerja akan berputar 1/40 putaran. Pada poros berulir ini dipasang piring pembagi (plat index) yang mempunyai lubang-lubang kecil dengan jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang ini beraturan menurut garis lingkaran, dan pada tiap-tiap garis lingkaran lubang ditandai dengan tulisan angka-angka, misalnya 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 dan seterusnya; di mana angka-angka tersebut menunjukkan jumlah lubang-lubang pada garis lingkaran tersebut.
    Selain itu, pada ujung poros dipasang suatu batang pemutar (engkol) dan sepasang kaki jangka. Pada ujung batang pemutar dipasang pin yang berpegas, di mana ujung pin tersebut akan masuk pada lubang yang terdapat pada piring pembagi jika kedudukannya tepat. Batang pemutar dapat diatur kedudukannya sehingga ujung pin akan masuk pada lubang yang terdapat pada garis lingkaran yang dikehendaki, sedangkan kaki jangka gunanya untuk menentukan jumlah lubang yangharus ditambahkan dan kedudukan pin. Contoh 1: Jika kita akan membuat/mengefreis suatu benda bulat menjadi 8 bagian yang sama panjang sisinya, maka batang pemutar harus diputar 40 : 8 = 5 untuk setiap pergantian pengefresian. Karena hasilnya genap, maka ujung pin dapat ditempatkan di mana saja asalkan setelah diputar 5 kali, pin harus ditempatkan kembali pada tempat semula. Contoh II:
    Jika batang tersebut akan difreis menjadi 15 bagian yang sama, maka caranya adalah:
    Ø  Batang tersebut harus diputar 40 : 15 = 2 2/3, artinya pergantian pengefreisan adalah 2 putaran ditambah 2/3 putaran.
    Ø  Carilah piring pembagi yang mepunyai lubang kelipatan dari 3, misalnya 21. Kemudian ujung pin pada batang pemutar masuk ke lubang yang terdapat garis lingkaran yang berangka 21 (mempunyai lubang 21 buah).
    Ø  2/3 putaran = 2/3 x 21 = 14 bagian, 14 lubang.
    Ø  Dengan demikian batang pemutar untuk satu pengefreisan haruas diputar sebanyak 2 putaran ditambah 14 lubang.
    Ø  Jadi 40/15 = 2 2/3 = 2 14/21 Þ artinya 2 putaran engkol + 14 lubang pada pelat pembagi yang mempunyai jumlah lubang 21
    Agar penambahan 14 lubang (kelebihan putaran) tidak selalu dihitung atau tidak terjadi kekeliruan setiap pergantian bagian yang difreis, maka jangka diatur sehingga jarak kedua kaki menjadi 14 lubang. Sehingga setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga kedudukan pin selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

    Perlengkapan Mesin Frais

    Ragum
    Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis, antara lain: ragum biasa, ragum berputar, dan ragum universal.

    Ragum Biasa
    Ragum biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja. Bagian bawah ragum dapat disetel posisinya sesuiai dengan posisi benda kerja yang akan difrais. Bila sudah sesuai baru kemudian diikat kuat dengan mur baut ke meja mesin freis. Adanya ikatan ini diharapkan benda kerja tidak akan mengalamai perubahan posisi saat dikerjakan dengan mesin frais.

    Hasil gambar untuk macam macam ragum mesin frais
    Ragum Berputar
    Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar hingga sudut 360°. Ragum ini juga diletakkan di atas meja mesin frais secara horizontal yang diikat dengan mur baut dengan kuat. Bagian tengahnya terdapat skala nonius yang dapat digunakan untuk menentukan sudut putaran yang dikehendaki.

    Hasil gambar untuk macam macam ragum mesin frais
    Ragum Universal
    Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya baik secara horizontal maupun vertikal. Ragum universal dapat mengatur sudut benda kerja yang akan dikerjakan dalam berbagai posisi. Sehingga pegerjaan benda kerja dapat dari arah vertical maupun horizontal.

    Hasil gambar untuk macam macam ragum mesin frais

    Macam-Macam Bentuk Mesin Frais

    Mesin Frais Horizontal

    Mesin ini dibentuk sedemikian rupa sehingga meja kerja dapat digerakkan longitudinal maju mundur, secara manual maupun otomatis. Kedudukan sumbunya (spindel) kearah datar (horizontal).
    Mesin frais horizontal, alasnya (base) dari besi tuang kelabu, yang mendukung seluruh komponen dan dibaut fondasi serta berfungsi untuk menampung cairan pendingin yang mengalir ke bawah, dimana di dalam kolom (coulumn) terdapat mesin pompa yang memompa cairan tersebut untuk kemudian disirkualsi lagi ke atas meja (table).

    Pada bagian kolom yang mendukung seluruh rangka terdapat kotak roda gigi kecepatan, motor dengan sabuk transmisi. Kolom ini adalah merupakan komponen utama mesin frais yang berbentuk box dimana lengan mesin (overarm) dan spindel tempat memasang poros arbor.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNS3GCHwDxb0kmJ7LS2fEgFCaDGtrrc0GySwQyWLZf0rUOunRzc_1Z55uUduJBfW9gyZEocehHes9dAKahnEFfMUmBGLxEDpUC8lfRwMlRHMYEL2LCvLmQWXy7rOZO5IAYn5XjmOzu684/s200/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC5xS7Xm-M5CJELLQ2Db1UIuh0kY6ggCYTu6tzPHOoH6CRInrtli1S3vpCBTwaTuATzdH1YEELGHiw1RLiAqXIc9C3oniWqMriKbArf8bJ2Inko1JAegYtP_Dg4aMqFcuqYrCzF9pNcaA/s1600/


    Mesin Frais Vertikal

    Sesuai dengan namanya, yang dimaksud vertical sebenarnya adalah poros spindelnya yang dikonstruksikan dalam posisi tegak. Semua bagian yang terdapat pada mesin frais tegak sama seperti pada mesin frais horizontal hanya saja posisi spindelnya tegak.
    Kepala mesin yang tegak dapatdiputar kekiri atau ke kanan serta dapat digerakkan naik, sehingga mesin dapat digunakan untuk membuat benda kerja yang tidak dapat dilakukan dengan mesin freis datar. Mesin freis jenis sangat sesuai untuk membuat bentuk alur alur ekor burung (dovetail ), alur tanpa ujung (blind slot), alur T.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVvehEXPLD4tONGNofwd0bdZWIJJdYdM_fD56PrO9dwsKx9rrPaa5ngRtJykzNOhyk2vMeubXb-Rf5zflrdqFzlGnQdx2bk-qlTOV0Myb6BNb-D-Q88kqv5w2lLdJ8KReO7GbPTrEJ04g/s200/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc6gSJGkXmD3OlR5SWll954wLLtXhdfrA00Z4KkjlAsgP7fK11bWmXUoldBKYkSFd92u1AmDuE1cnGx4eNZ_tkNWbf1TdXpX-AX3Spr_77cBGc7N2fWX_gz3MmOcMXnAYAYONfI1EXecg/s1600/
    Mesin Frais Universal

    Konstruksi mesin freis universal tidak berbeda dengan mesin freis datar, perbedaannya hanya terletak pada mejanya. Meja mesin dapat digeser (diputar) sehingga membentuk sudut (swivel), disamping dapat bergerak mendatar dan tegak. Oleh karena itu mesin freis universal sering digunakan untuk membuat benda kerja roda gigi spiral (heliks). Sumbu utama (spindel) gaungan bidang vertikal & horizontal.
    Jadi frais universal adalah salah satu jenis mesin frais yang dapat digunakan pada posisi tegak (vertical) dan mendatar (horizontal) dan memilki meja yang dapat digeser/diputar pada kapasitas tertentu.

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_LAIixNF6T3GY8liIDDI4gDkHZTyXguMk008Dgzw5mZFHyInJDs0TVB-e80BL6u81IQHWwDGMqzUK7GeuNQw3KUp0suLKWANzwcsxIbn51Q1Q3Y5c_wM7mJUeV9Tqte1mpuqxrI5RcZk/s1600/

    Pengertian Frais

    Mesin frais adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau freis ( cutter ) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin.
    Mesin frais termasuk salah satu mesin yang gerak utamanya berputar, di mana pahat potong (pisau freis) dipasang pada spindel. Spindel ini dapat berputar serah jarum jam ( clock wise ) atau berlawanan arah jarum jam ( counter clock wise ) disesuaikan dengan arah mata potong dari pisau freis, sedang putarannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan rumus yang telah disediakan.
    Umumnya mesin freis digunakan untuk meratakan permukaan, membuat alur, membuat roda gigi, membuat benda kerja yang mempunyai segi banyak beraturan, membuat profil dan bentuk yang tak beraturan dan lain sebagainya.
    Prinsip kerja mesin freis adalah alat potong ( cutter ) mempunyai gerak putar, sedangkan benda kerja yang terpasang pada meja mempunyai gerak mendatar, tegak, atau berputar secara lambat (sesuai dengan kecepatan pemakanan).

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVvehEXPLD4tONGNofwd0bdZWIJJdYdM_fD56PrO9dwsKx9rrPaa5ngRtJykzNOhyk2vMeubXb-Rf5zflrdqFzlGnQdx2bk-qlTOV0Myb6BNb-D-Q88kqv5w2lLdJ8KReO7GbPTrEJ04g/s200/

    BAGIAN UTAMA MESIN MILLING (Vertikal)

    Bagian – Bagian Utama Mesin Milling ( Frais )

    1. Spindle utama
    Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

    a. Vertical spindle

    b. Horizontal spindle

    c. Universal spindle

    2. Meja / table
    Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :

    a. Fixed table

    b. Swivel table

    c. Compound table

    3. Motor drive
    Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :

    a. Motor spindle utama

    b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )

    c. Motor pendingin ( cooling )

    4. Tranmisi
    Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

    a. Transmisi spindle utama

    b. Transmisi feeding

    Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

    a. Transmisi gear box

    b. Transmisi v – blet

    5. Knee
    Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).

    6. Column / tiang
    Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.

    7. Base / dasar
    Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Tempat cairan pendingin.

    8. Control
    Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu :

    a. Mekanik

    b. Electric

    Dibagi menjadi 2 bagian :

    1. Sederhana

    2. Komplek ( CNC )

    STANDAR KESELAMATAN KERJA

    Sebelum mempelajari tentang proses permesinan dengan mesin CNC, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindarkan hal-hal yang akan mengakibatkan kecelakaan kerja maupun kerusakan mesin.

    1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau rapikan bagian-bagian pakaian yang menjuntai
    2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoes)
    3. Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yag sedang beroperasi
    4. Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool Otomatis (Auto Tool Change) berlangsung.
    5. Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat mesin beroperasi
    6. Jangan membersihkan chip, terutama yang berada di meja mesin pada saat mesin beroperasi
    7. Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang beroperasi
    8. Jangan menggunakan sumber arus yang cepat berubah seperti arus yang dipakai oleh mesin las di area yang berdekatan dengan mesin CNC.
    9. Apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada saat mesin sedang beroperasi, hentikan mesin segera dengan menekan tombol Emergency Stop.
    10. Hentikan putaran mesin dan pergerakan meja maupun spindle sebelum memasuki mesin untuk penggantian part mesin, pembersihan, ataupun penyesuaian.
    11. Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin
    12. Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
    13. Bersihkan dinding taper (miring) pada bagian dalam spindle arbor. Hal ini harus benar benar diperhatikan agar keakurasian pemotongan cutter dapat terjamin
    14. Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja di cekam pada fixture ataupun pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.
    15. Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switch dengan memakai sarung tangan
    16. Jangan menyentuh chips dengan tangan telanjang, gunakan sarung tangan
    17. Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
    18. Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari barang-barang yang menghalangi.
    19. Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja
    20. Pastikan hanya operator yang ditunjuk yang boleh mengoperasikan mesin.
    21. Jangan mengoperasikan mesin, kecuali yakin tidak akan membahayakan diri dan rekan kerja,
    22. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di dalam mesin yang sedang beroperasi.
    23. Kembalikan tool dan alat ke tempat semula setelah dipakai.
    24. Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.
    25. Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin sedang beroperasi.
    26. Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin sedangberoperasi.
    27. Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain lap.
    28. Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.
    29. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang, kalung maupun sejenisnya.
    30. Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja
    31. Biasakan berdoa sebelum bekerja

    CNC Milling

    CNC adalah kependekan dari Computer Numerical Control.
    Mesin Milling CNC adalah mesin milling dimana pergerakan meja mesin (sumbu X dan Y) serta spindle (rumah cutter) dikendalikan oleh suatu program. Program tersebut berisi langkah-langkah perintah yang harus dijalankan oleh mesin CNC. Program tersebut bisa dibuat langsung pada mesin CNC (huruf per huruf, angka per angka), yang hasil programnya disebut dengan program NC, atau dibuat menggunakan PC plus software khusus untuk membuat program NC. Program seperti ini disebut dengan CAM. Kelemahan pembuatan program NC dengan cara manual pada mesin CNC adalah waktu yang dibutuhkan sangat lama, akurasi tidak terjamin, mesin tidak bisa digunakan pada saat pembuatan program NC berlangsung, dan banyak lagi.

    Sejarah Mesin CNC

    Sejarah Perkembangan Mesin CNC
    Sekitar tahunan 50-an, setelah perang dunia kedua usai, banyak permintaan terhadap suku
    cadang pesawat terbang yang terbentuk “Kompleks” yang mana pada saat itu hampir tidak mungkin
    dilakukan dengan menggunakan mesin perkakas konvensional. hal inilah yang memotivasi
    J.Pearson yang bekerja sama dengan Masachusette Institude Of Technology (MIT) – USA,
    dengan menciptakan prototype Mesin NC “Handwhell” pada ketiga sumbu eretannya / sumbunya
    dengan motor Listrik.
    Prinsip dasarnya adalah bahwa motor listrik hanya bekerja jika ada arus listrik (ON/1) dan berhenti
    jika tidak ada arus (Off/0). Dengan program khusus yang biasa diterjemahkan kedalam bahasa
    mesin (ON-OFF atau 0-1) Maka dimungkinkan motor tadi dikontrol putarannya / digerakkannya
    secara simultan sehingga gerakan untuk menghasilkan bentuk “kompleks” pun dapat dilakukan.

    PEMROGRAMAN KODE LAIN PADA (Mc. Frais)

    NO    Kode                               Penjelasan
    1        O                                    Nomor program
    2        N                                    Nomor urut blok program
    3        G                                    Khusus untuk kode perpindahan(lurus,(busur/melengkung                                                    dll)
    4        X,Y,Z,U,V,W,A,B,C       (kata ukuran) perintah perpindahan sumbu
    koordinat.Nilai ini berkaitan dengansystem inkremental
    5        I,J,K                               (kata ukuran) koordinat titik lengkung
    6        R                                    (kata ukuran) jari-jari lengkungan
    7        F                                    Kode pemakanan / rate of feed (per menit atau
    per putaran)
    8        S                                    Kecepatan spindle (rpm)
    9        T                                    Nomor tool
    10      M                                   (kode tambahan) kontrol ON/OFF akan tool
    mesin
    11      B                                    Table indexing, dll
    12      D,H                                Nomor offset
    13      P,X                                 Lama waktu jeda (detik)
    14      P                                    Nomor program pembantu (subprogram)

    15      P,Q                                 Parameter keliling pengkalengan (canned cycle)

    PEMROGRAMAN KODE M PADA (Mc.Frais)

    NO    Kode                                          Penjelasan
    1       M00                       Berhenti antar program, spindle berhenti : 3 sumbu x,y,z berhenti, distart                                               kembali setelah kembali setelah menekan “cycle start”
    2       M01                       Usulan program stop
    3       M02                       Akhir program, program berhenti, lampu alarm hidup
    4       M03                       Putaran spindle searah jarum jam
    5       M04                       Putaran spindle berlawanan arah jarum jam
    6       M05                       Spindle berhenti berputar tetapi kode lainnya masih jalan
    7       M06                       Pergantian tool otomtis dari spindle dengan tool di magazine
    8       M07                       Coolant (pendingin) mengeluarkan angin otomatis untuk membersihkan                                                 bram
    9       M08                       Coolant  ON
    10     M09                       Coolant OFF
    11     M10                       Rem ke-4 sumbu ON untuk menghentikan jalan
    12     M11                       Rem ke-4 sumbu OFF untuk menjalankan
    13     M19                       Spindle berhenti pada yang diorientasikan secara tepat
    14     M23                       Koveyor bram diperintahkan bergerak berlawanan jarum jam
    15     M24                       Konveyor bram diperintahkan bergerak searah jarum jam
    16     M29                       Khusus system fanuc, spindle yg sedang menjepit tool tidak bisa diganti                                                 langsung tetapi harus gunakan perintah S
    17     M30                       Akhir program, program berhenti
    18     M48                       Pembatalan (cancel) hidupnya OVERRIDE
    19     M50                       Coolant untuk pengeboran dalam perintah
    20     M52                       Kode bayangan sumbu X keluar
    21     M53                       Kode bayangan sumbu Y keluar
    22     M54                       Kode bayangan sumbu X,Y dan keempat arah gerakan ditutup
    23     M80                       Diperintahkan tool buka klem
    24     M81                       Diperintahkan tool menjepit klem
    25     M90                       Memerintahkan posisi ATC kedepan untuk menjepit tool
    26     M91                       Memerintahkan posisi ATC kebelakang (kembali) untuk menjepit tool
    27     M98                       Untuk memanggil program pembantu (sub-program)
    28     M99                       Untuk keluar dari program pembantu dan kembali ke program utama

    PEMROGRAMAN KODE G PADA (Mc.Frais)

    NO    Kode                                              Penjelasan
    1        G00                                             Pengeposisian bebas
    2        G01                                             Interpolasi Lurus (gerak pemakanan)
    3        G02                                             Interpolasi melingkar searah jarum jam (CW)
    4        G03                                             Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam (CCW)
    5        G04                                             Program berhenti pada waktu tertentu
    6        G10                                             Data program dapat di-input
    7        G15                                             Pembatalan perintah koordinat polar
    8        G16                                             Perintah koordinat polar
    9        G17                                             Interpolasi helical
    10      G20                                             Konversi satuan inchi (british)
    11      G21                                             Konversi satuan mm (metric)
    12      G28                                             Pengembalian posisi referensi
    13      G31                                             perintah skip (melangkahi)
    14      G33                                             Pembuatan ulir (Threading cutting)
    15      G40                                             Cancel kompensasi cutter
    16      G43, G44                                    Kompensasi panjang tool positif(G43), Negatif (G44)
    17      G45                                             Menaikkan offset tool
    18      G46                                             Menurunkan offset tool
    19      G47                                             Menaikkan ganda offset tool
    20      G48                                             Menurunkan ganda offset tool
    21      G49                                             Pembatalan kompensasi panjang tool
    22      G52                                             Penyatuan system koordinat local
    23      G54, G55, G56, G57                  Sistem koordinat workpiece
    24      G60                                             Pengeposisian arah tunggal
    25      G63                                             Pengerjalaan Tapping (ulir dalam)
    26      G64                                             Pengerjaan pemotongan
    27      G74                                             Menghitung putaran Tapping
    28      G76                                             Pengerjaan proses canned cycle
    29      G80                                             Pembatalan pengerjaan siklus
    30      G81                                             Pengoperasian eksernal atau putaran drilling
    31      G82                                             Keliling counter boring
    32      G83                                             Peck drilling cycle
    33      G84                                             Pengerjaan keliling Tapping
    34      G85                                             Pengerjaan keliling boring
    35      G90                                             Perintah system koordinat absolute
    36      G91                                             Perintah system koordinat incremental
    37      G94                                             Penentuan asutan pemakanan dalam (inchi/menit)
    38      G95                                             Penentuan asutan pemakanan dalam (inchi/putaran)
    39      G96                                             Kecepatan potong permukaan konstan
    40      G98                                             Kembali ke titik initial di sebuah siklus
    41      G99                                             Kembali ke titik R di sebuah siklus

    PENGERTIAN DAN FUNGSI MESIN BUBUT KONVENSIONAL

    PENGERTIAN
    Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin, kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang berputar.

    Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnynya, sedangkan benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan. Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin‐mesin yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan keterampilan manual dari operatornya. Pada kelompok mesin bubut konvensional juga terdapat bagian‐bagian otomatis dalam pergerakkannya bahkan juga ada yang dilengkapi dengan layanan sistim otomasi baik yang dilayani dengan sistim hidraulik, pneumatik ataupun elektrik. Ukuran mesinnyapun tidak semata‐mata kecil karena tidak sedikit mesin bubut konvensional yang dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan besar seperti yang dipergunakan pada industri perkapalan dalam membuat atau merawat poros baling‐baling kapal yang diameternya mencapai 1000 mm.

    FUNGSI
    Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk membuat/memproduksi benda‐benda berpenampang silindris, misalnya poros lurus, poros bertingkat (step shaft), poros tirus (cone shaft), poros beralur (groove shaft), poros berulir (screw thread) dan berbagai bentuk bidang permukaan silindris lainnya

    Rumus membuat tirus dengan tail stoc

    X = P(D-d)/2p

    Keterangan:

    1. P = panjang seluruh kerjaan
    2. p = panjang tirus
    3. D = diameter besar
    4. p = diameter kecil
    5. X = penggeseran dari tail stock
    1. Menggunakan eretan atas, dengan sudut yang besar, untuk tirus luar dan dalam tidak dapat dilakukan dengan otomatis.

    Rumus membuat tirus dengan eretan atas:   Tangen a = (D-d)/2p

    Keterangan:

    1. D = diameter besar
    2. d = diameter kecil
    3. p = panjang tirus

    Setelah diketahui tangen a maka besarnya sudut juga akan diketahui.

    Alat-Alat Bantu Dalam Membubut


    (1) Pencekam benda kerja

    Chuck rahang 3 digunakan untuk mencekam benda silindris, segitiga, dan segi enam.
    Chuck rahang 4 untuk mencekam benda segi empat atau bentuk kerja yang tidak silindris, digunakan pencekaman rang empat.
    Pelat pembawa digunakan sebagai pembawa lathe dog pada pembubutan diantara dua senter.
    Faceplate untuk mencekam benda tipis atau tidak beraturan digunakan face place.
    Kacamata jalan digunakan sebagai penahan benda yang berukuran panjang saat dibubut.
    Kacamata tetap untuk mencekam atau menahan benda panjang saat dibubut, digunakan kacamata tetap.
    Lathe dog digunakan untuk mencekam benda yang dibubut diantara dua senter.

    (2) Pencekam alat potong

    Tool post untuk mencekam alat potong yang berupa pahat, baik pahat luar maupun pahat dalam. Bentuk tool post pada masing-masing mesin bubut dapat berbeda sesuai dengan spesifikasi mesin yang bersangkutan.
    Sarung pengurang untuk mencekam alat potong sejenis bor dengan batang silindris, sarung pengurang ini dipasang pada kepala lepas mesin.
    Kepala lepas dengan bantuan chuck bor atau sarung pengurang dapat pula dijadikan sebagai pencekam alat potong seperti bor, senter bor, reamer dan alat potong lainnya untuk lubang.

    (3) Alat-alat potong
    Alat potong pada pembubutan adalah berupa pahat dengan berbagai bentuk yang dibuat sesuai dengan bidang benda kerja yang akan dibuat.
    Pahat bubut pada gambar 2.72 diatas terbuat dari terbuat dari bahan HSS (High Speed Steel = Baja kecepatan tinggi)Pahat kasar kanan bertekuk

    Pahat kasar kanan lurus
    Pahat kasar kiri lurus
    Pahat bubut muka bertekuk
    Pahat bubut siku
    Pahat alur sudut
    Pahat alur sudut
    Pahat poles
    Pahat rata kanan bertekuk
    Pahat rata kiri bertekuk
    Pahat alur
    Pahat ulir segitiga
    Pahat pemotong
    Pahat bentuk radius
    Pahat dalam tembus
    Pahat bubut dalam bertingkat
    Pahat alur dalam
    Pahat alur dalam
    Pahat ulir dalam

    Pahat bubut dengan bahan karbide dipasang pada holdernya dengan cara dilas atau didiklem dengan baud. Kekerasan pahat karbide ini lebih tinggi daripada HSS sehingga penggunaannyapun untuk membubut benda-benda yang tidak dapat dibubut dengan pahat HSS

    Senter drill, digunakan untuk membuat titik pusat lubang pada benda kerja
    Mata bor, digunakan untuk membuat atau memperluas lubang pada benda kerja
    Countersank, digunakan untuk membut lubang sebagai dudukan ujung senter putar

    (4) Alat Ukur dan Pemeriksa
    Alat ukur yang digunakan pada proses pembubutan yaitu jangka dorong, mokrometer, pemeriksa lubang atau poros tirus dan mal ulir.

    Mikrometer, digunakan untuk mengukur benda kerja dengan ukuran yang lebih teliti
    Pemeriksaan lubang atau poros tirus untuk pemeriksa ukuran tirus benda kerja
    Mal ulir, untuk memeriksa ulir hasil pembubutan, terdiri dari ukuran Inchi dan Metrik

    (5) Alat benda bantu kerja
    Alat-alat Bantu lainnya pada pekerjaan dasar dengan mesin bubut antara lain kunci-kunci pas, kunci L, dan lain sebagainya.

    Prinsip Kerja Mesin Bubut


    Prinsip kerja mesin bubut bertumpu pada poros spindel
    Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir melalui roda penghubung. Lalu dengan klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
    mesin bubut
    Selain fungsi utama mesin bubut, pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut antara lain:
    1. Membubut ulir luar
    2. Membubut ulir dalam
    3. Membubut tirus/miring (taping turning)
    4. Membuat permukaan (facing)
    5. Memotong/membuat alur (cut off)
    6. Membubut bentuk (contour)
    7. Membuat lubang (boring)
    8. Mengebor (drilling)
    9. Menchamfer
    10. Mengkartel (knurling)

    5.Tuas Bubut

    1. Tuas pengendali kecepatan putaran.
    2. Tuas pengatur tebal sayatan dan penguliran, berpasangan.
    3. Tuas kecepatan poros kepala tetap.
    4. Pen pengaman pada selongsong sambungan.
    5. Roda tangan untuk gerakan arah memanjang.
    6. Tuas untuk menjalankan gerakan otomatis arah memanjang dan melintang.
    7. Sekrup pengunci luncuran.
    8. Roda tangan penggerak luncuran melintang.
    9. Tuas pengunci rumah pahat (tool-post).
    10. Tuas pengunci kedudukan (support).
    11. Tuas pengunci kepala lepas.
    12. Roda tangan penggerak poros senter kepala lepas.
    13. Tuas pengunci kedudukan senter kepala lepas.
    14. Sekrup-sekrup pengunci kedudukan kepala lepas.
    15. Penunjuk jarak gerakan support pada arah memanjang.
    16. Saklar utama (tombol).
    Bagian-bagian mesin bubut tersebut saling terintegrasi sehingga dapat memenuhi prinsip kerja mesin bubut.

    Hasil gambar untuk tuas pada mesin bubutHasil gambar untuk tuas pada mesin bubut